
Nama latin: Ficus benjamina
Beringin sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat. Sesaji sering diberikan di bawah pohon beringin yang telah tua dan berukuran besar karena dianggap sebagai tempat kekuatan magis berkumpul. Beberapa orang menganggap tempat di sekitar pohon beringin adalah tempat yang “angker” dan perlu dijauhi.
Beringin adalah tumbuhan asli dari Asia dan Australia. Varietas beringin yang baru saja dideskripsikan, Ficus benjamina var. Bracteata ditemukan di hutan karang yang terangkat di daerah Taiwan selatan. Secara umum wilayah penyebaran pohon beringin adalah di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta sebagian Pulau Sulawesi. Negara-negara Asia lain yang juga menjadi habitat beringin adalah Malaysia, Brunei, Singapura, dan sekitarnya.
Taksonomi:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Subgenus : Conosycea
Spesies : F. benjamina
Manfaat:
Salah satu jenis beringin yang telah dimanfaatkan adalah Ficus benjamina L. (Beringin/Waringin). Daun beringin berkhasiat sebagai obat influenza, radang saluran napas (bronkitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut, disentri, dan kejang panas pada anak- anak. Berdasarkan data empiris, diketahui bahwa akar udara / akar gantung dari pohon beringin memiliki kandungan fenol, zat gula dan juga asam amino. Kandungan zat tersebut dapat mengobati beberapa keluhan penyakit, seperti demam tinggi, rematik, influenza, luka memar, radang amandel, kejang pada anak, disentri, malaria hingga radang usus akut. Selain itu, dikatakan pula bahwa pohon beringin, khususnya pohon beringin putih memiliki kandungan zat berupa flavonoid, alkaloid dan saponin. Ketiga kandungan tersebut berperan sebagai zat anti kanker, karena fungsinya memang menghambat sekaligus mencegah pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.
Sumber:
